Setiap tahun sejumlah skripsi
dihasilkan di jurusan Teknologi Pendidikan oleh mahasiswanya sebagai syarat
kelulusan. Skripsi yang disusun ini bermacam-macam jenisnya, tergantung minat
dari mahasiswa yang menulisnya. Karena prodi TP mempunyai tiga konsentrasi,
yaitu pengembang kinerja, pembelajaran, serta media, tidak mengherankan jika
skripsi yang disusun digolongkan berdasarkan tiga konsentrasi tadi. Setidaknya
mahasiswa di tiap konsentrasi yang berbeda dianjurkan menghasilkan skripsi yang
sesuai dengan konsentrasinya. Hal ini dapat dimaklumi mengingat mata kuliah
yang diambil di tiap konsentrasinya berbeda, kecuali mata kuliah wajib.
Menyusun skripsi meruapakan tugas akhir
yang mendebarkan, tidak terkecuali bagi mahasiswa konsentrasi pembelajaran.
Sejak skripsi yang merupakan karya tulis ilmiah dihasilkan melalui serangkaian
penelitian, mau tidak mau mahasiswa harus melakukan penelitian terlebih dahulu.
Sebelum melakukan penelitian tentu mahasiswa harus sudah mempertimbangkan
masalah apa yang layak diangkat dan dipecahkan dalam kaca mata penelitian
pembelajaran. Terkadang, menggarap sebuah skripsi yang berbau konsentrasi lain
dapat menimbulkan kesukaran dalam penyusunannya. Hal ini bisa terjadi karena
konsep dasar tiap konsentrasi tidak sepenuhnya dipahami oleh mahasiswa, selain
daripada konsentrasi yang diambilnya sendiri. Dengan kata lain, mahasiswa
mendapat warning agar setidaknya
jangan mengambil ladang penelitian
konsentrasi lain. Demikian, tiap skripsi yang dihasilkan oleh mahasiswa prodi
TP dapat dengan mudah diidentifikasi
karena mempunyai kekhasan tersendiri.
Mengenai garis besar tema penelitian
skripsi pada konsentrasi pembelajaran, dapat dilihat dari berbagai jenis
skripsi yang dihasilkan tiap tahunnya.
Dalam kesempatan ini, penulis menyertakan sampel tujuh judul penelitian skripsi
mahasiswa prodi TP konsentrasi pembelajaran.
Tabel 1. Contoh Judul-judul Skripsi Mahasiswa Teknologi Pendidikan Konsentrasi Pengembang Pembelajaran
Dari tabel di atas, terlihat bahwa
tema atau judul skripsi berkutat pada kurikulum, semisal kurikulum lembaga
pendidikan, strategi, pendekatan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, serta
pengelolaan pembelajaran. Jadi, masalah-masalah
penelitian yang dikemukakan sebagian besar tidak jauh dari belajar dan
pembelajaran, apalagi kurikulum.
Meski tema besar dari penelitian skripsi
adalah kurikulum, tetapi banyak variabel lain yang dieksplorasi oleh mahasiswa.
Misalnya saja pada isu pesantren dan homeschooling yang jarang disinggung dalam
teknologi pendidikan. Selain itu, bisa jadi pada judul skripsi lain yang tidak
disinggung disini mengandung beragam variabel yang variatif. Sementara itu,
selama penulis menjelajahi lemari skripsi-skripsi mahasiswa pembelajaran, belum
ditemukan variabel lain dalam penelitian yang dianggap melenceng dari pakem skripsi
kepembelajaran dalam teknologi pendidikan. Nyatanya, selalu ada hal baru dan
inovasi dalam teknologi pendidikan yang layak diteliti oleh mahasiswa konsentrasi
pembelajaran.
Mayoritas mahasiswa konsentrasi
pembelajaran walaupun bagian dari teknologi pendidikan yang mempunyai tiga
konsentrasi yang bisa dieksplorasi, kebanyakan memilih penelitian berbau
kurikulum untuk dijadikan skripsi. Tentu, hal ini bisa dimaklumi mengingat
adalah keputusan mereka tenggelam lebih dalam konsentrasi pengembang
pembelajaran, meski dua konsentrasi lainnya juga terhubung secara paralel
dengannya. Selain itu, mahasiswa konsentrasi pengembang pembelajaran dianggap
lebih kapabel dalam masalah-masalah pembelajaran, khususnya kurikulum. Hal ini
wajar karena selama beberapa semester mereka telah mendalami mata kuliah-mata
kuliah wajib konsentrasi.
Mengenai jenis penelitian, penelitian
skripsi mahasiswa mayoritas merupakan jenis penelitian deskriptif dengan data
kualitatif. Memang, isi penelitiannya berupa paparan atas masalah yang
diteliti. Tetapi, sejak paradigma yang diambil adalah pascapositivistik, maka
kajian penelitian skripsi mahasiswa disampaikan secara mendalam.
Pascapositivistik mengharuskan peneliti menjelaskan bukan hanya kesimpulan
singkat dari data-data kuantitatif, tetapi lebih dari pendalaman data-data
kualitatif. Tentang pendekatan positivistik ini, tentu mahasiswa sebagai warga
teknologi pendidikan sudah memahaminya melalui sejarah perkembangan teori-teori
yang digunakan dalam kajian penelitian teknologi pendidikan. Dengan demikian,
hasil penelitian skripsi ini tidak bisa digeneralisasikan untuk kasus
penelitian lain.
Berdasarkan pembahasan sebelumnya,
penulis perlu mengemukakan beberapa kesimpulan dari upaya pengidentifikasian
penelitian skripsi mahasiswa konsentrasi pengembang pembelajaran. Pertama, masalah-masalah penelitian yang
dikemukakan sebagian besar tidak jauh dari belajar dan pembelajaran, apalagi
kurikulum. Kedua, meskipun tema besar
dari penelitian skripsi adalah kurikulum, tetapi banyak variabel lain yang
dieksplorasi oleh mahasiswa. Ketiga,
mayoritas mahasiswa konsentrasi pembelajaran walaupun bagian dari teknologi
pendidikan yang mempunyai tiga konsentrasi yang bisa dieksplorasi, kebanyakan
memilih penelitian berbau kurikulum untuk dijadikan skripsi. Keempat, jenis penelitian, penelitian
skripsi mahasiswa mayoritas merupakan jenis penelitian deskriptif dengan data
kualitatif dan memakai pendekatan pascapositivistik.
Sebagai masukan, penulis menyarankan
agar mahasiswa konsentrasi pengembang pembelajaran lebih kreatif dalam mengkaji
variable penelitian pembelajaran lain dalam skripsinya. Lebih baik lagi jika
terkait dengan kajian yang merupakan area penelitian dua konsentrasi lainnya.
Tujuan utamanya, tentu saja demi memecahkan masalah belajar, melalui penelitian
yang bermakna.
Penulis:
Lian Anggraini
Yesi Kartikasari
Zahrotul Uyun
0 komentar:
Posting Komentar