A.
Pendahuluan
Di abad 21 ini
telah terjadi begitu banyak perubahan dan perkembangan peradaban. Juga, tidak
terhitung banyaknya inovasi yang dihasilkan oleh manusia untuk keberlangsungan
dan kemudahan hidupnya. Dalam dunia pendidikan, khususnya teknologi pendidikan
pun dikenal istilah inovasi pendidikan. Bentuknya jenisnya bisa bermacam-macam,
baik berupasoftware maupun hardware. Tujuan utamanya tentu demi kemaslahatan
pembelajaran dan membelajarakan pembelajar.
Sudah menjadi
fakta bahwa pada awal-awal Teknologi Pendidikan berdiri, inovasi yang
dikembangkan oleh teknolog pendidikan bermula dari produk atau inovasi yang
sama sekali bukan ditujukan untuk tujuan instruksional. Hal ini wajar saja
karena dalam inovasi, suatu kebaruan itu bisa berlaku bagi kelompok tertentu
yang baru mengetahuinya. Akan tetapi akan menjadi basi bila kelompok lain sudah
mengetahui ‘kebaruan’ itu lebih dulu. Misalnya LCD proyektor awalnya digunakan
untuk presentasi bisnis dan tujuan komersial lainnya. Tetapi di tangan teknolog
LCD proyektor dijadikan sebuah inovasi dalam dunia pendidikan dengan
menggunakannya untuk pembelajaran.
Senada dengan
hal tersebut, Facebook, sebuah situs web sekaligus jejaring sosial yang paling
banyak pengguna aktifnya mempunyai atribut Group/forum
yang dianggap bisa dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran. Ada berbagai alasan
untuk tetap menggunakan facebook sebagai jejaring sosial mereka. Berikut ini
merupakan alasan mengapa orang menggunakan facebook menurut Kurniawan (2009):
1) Populer. Karena efek halo yang ditimbulkan oleh kemunculan jejaring baru
yang dianggap user friendly, keren, terutama baru, pengguna facebook bertambah
banyak. Bagaimanapun, manusia selalu dipenuhi hasrat untuk mencoba hal baru dan
tren baru. 2) Network, 3) Simple (user friendly dan interface sederhana), 4)
Canggih, 5) Group (fasilitas untuk membuat grup/forum), 6) Photo Album, 7) Wall
Facebook, 8) Event, 9) Mobile Access, 10) Mobile Browsing, 11) Selling, 12)
Games, 13) Chatting, serta 14) Widget.
Dengan adanya
fasilitas forum diskusi dalam Group
facebook, maka MK DIP mencoba menggunakan forum diskusi tersebut sebagai bagian
dari kegiatan pembelajaran di luar jam kuliah. Melalui forum diskusi tersebut
berbagai topik yang berkaitan dengan mata kuliah didiskusikan dan dibahas
bersama. Terkait dengan mata kuliah yang berfokus pada inovasi, penulis mengemukakan
pertanyaan apakah forum group discussion
dalam MK DIP termasuk dalam bentuk inovasi atau bukan, menurut pendangan
mahasiswa MK DIP itu sendiri.
Demi
menyelidiki hal tersebut maka penulis menggunakan metode survei. Metode penulisan
survei adalah salah satu teknik penulisan dengan mengumpulkan informasi pada
individu (karakteristik/perilaku, sikap/pendapat) dari sekelompok responden
yang representatif dalam suatu populasi. Tujuan survei sendiri adalah untuk
mengakses dan mendeskripsikan pikiran, pendapat, dan perasaan orang dan
menghasilkan deskripsi. Karena itu survei kali ini merupakan survei deskriptif,
yaitu proses pemecahan masalah yang diselidiki dengan melukiskan atau
menggambarkan keadaan subyek dan obyek penulisan saat sekarang berdasarkan
fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya.
Survei ini
dilakukan tentu saja dengan tujuan ingin mengetahui pendapat mahasiswa TP kelas
reguler yang mengikuti MK DIP tentang inovasi pada forum group discussion MK DIP. Dengan demikian penulis berharap
dapat mengetahui pendapat mahasiswa TP kelas reguler yang mengikuti MK DIP,
tentang inovasi pada pada forum group
discussion MK DIP.
Survei ini
dilakukan pada mahasiswa kelas reguler yang mengikuti forum diskusi di facebook
pada mata kuliah DIP semester 096. Secara keseluruhan anggota forum berjumlah
40 orang terdiri dari dua orang dosen pengampu dan 38 mahasiswa. Dengan
demikian, populasi mahasiswa seluruhnya berjumlah 38. Pada survei ini, teknik
sampling yang digunakan adalah sampel jenuh. Sampel jenuh adalah teknik
penentuan sampel apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Karena
itu sampel responden diambil sebanyak 38 orang mahasiswa dengan asumsi populasi
mahasiswa sebanyak 38 orang. Survei ini sendiri dilakukan melalui teknik
Internet interview. Dengan internet review ini penulis memberikan pertanyaan
kuesioner secara online untuk meraih respon secara online pula dari responden.
B.
Hasil Survei
Setelah melakukan survei, penulis mendapatkan hasil survei yang dapat disajikan sebagai berikut.
Tabel 1. Respon Mahasiswa Secara Keseluruhan terhadap Pertanyaan Survei
Dari tabel di
atas diketahui bahwa jumlah mahasiswa yang menjawab sebanyak 28 orang,
sementara mahasiswa yang tidak menjawab berjumlah 10 orang.
Grafik batang di atas mengilustrasikan tentang jumlah mahasiswa yang menjawab sebanyak 28 orang. Sementara itu jumlah mahasiswa yang tidak menjawab sebanyak 10 orang.
Pada grafik
lingkaran di atas terlihat bahwa jumlah mahasiswa yang menjawab survei sebanyak
74% sementara sisanya 26% merupakan mahasiswa yang tidak menjawab.
Tabel 2. Klasifikasi
Jawaban Mahasiswa Secara Keseluruhan terhadap Pertanyaan Survei
Dari tabel di
atas terlihat bahwa mahasiswa yang menjawab YES untuk jawaban survei sebanyak
26 orang. Sebanyak 2 orang menjawab YES dan NO. Sementara itu tidak ada
mahasiswa yang menjawab NO. Selain itu, ada 10 orang yang Tidak Menjawab.
Grafik 3. Klasifikasi
Jawaban Mahasiswa Secara Keseluruhan terhadap Pertanyaan Survei
Dari ilustrasi grafik
di atas terlihat bahwa mahasiswa yang menjawab YES untuk jawaban survei
sebanyak 26 orang. Sebanyak 2 orang menjawab YES dan NO. Tidak ada mahasiswa
yang menjawab NO. Sementara itu, ada 10 orang yang Tidak Menjawab.
Grafik 4. Klasifikasi
Jawaban Mahasiswa Secara Keseluruhan terhadap Pertanyaan Survei
Grafik pie di
atas menggambarkan klasifikasi jawaban mahasiswa dalam bentuk persentase. Dari ilustrasi
grafik di atas terlihat bahwa mahasiswa yang menjawab YES untuk jawaban survei
sebanyak 68%. Sebanyak 5,30% menjawab
YES dan NO. Mahasiswa yang menjawab NO adalah 0%. Sementara itu, ada 26% yang Tidak
Menjawab.
Tabel 3. Klasifikasi Alasan
Jawaban Mahasiswa terhadap Pertanyaan Survei
Tabel di atas
berisi data hasil survei tentang alasan jawaban mahasiswa terhadap pertanyaan
survei. Untuk yang menjawab YES, sebanyak 6 orang menyatakan Forum Group Discussion MK DIP merupakan inovasi
karena cara yang baru dan inovatif dan
menyenangkan untuk belajar. 6 Orang yang lain menyatakan karena penggunaan media pembelajaran yang efisien.
1 orang menyatakan karena penggunaan
media (jejaring sosial) u/ menyampaikan materi secara kontinyu. 1 orang
yang lain menyatakan karena belajar
melalui forum yang terus terupdate. 5 orang menyatakan karena mempermudah proses komunikasi dan pertukaran
informasi. 2 orang menyatakan karena dapat
membangkitkan minat belajar. 3 orang menyatakan karena strategi pembelajaran yang baru melalui fb (facebook). Sementara 2
orang lainnya menyatakan karena memenuhi
karakteristik inovasi.
Untuk jawaban
YES & NO, sebanyak 1 orang menjawab YES & NO karena YES: merupakan sesuatu yang baru dalam beajar,
No: Forum ini tidak dikembangkan secara
terencana dan mendalam serta tidak ada kontinuitas. Sementara itu 1 orang
lainnya menjawab YES & NO karena YES: Penggunaan
media belajar yang efisien, NO: ketiadaan
tools dan jaringan dapat membuat forum ini tidak terakses bagi sebagian orang.
Grafik 5. Klasifikasi
Alasan Jawaban Mahasiswa terhadap Pertanyaan Survei
Grafik di atas
berisi data hasil survei tentang alasan jawaban mahasiswa terhadap pertanyaan
survei dalam bentuk persentase. Untuk yang menjawab YES, sebanyak 21% orang menyatakan
Forum Group Discussion MK DIP
merupakan inovasi karena cara yang baru
dan inovatif dan menyenangkan untuk belajar. 21% yang lain menyatakan karena
penggunaan media pembelajaran yang
efisien. 4% menyatakan karena penggunaan
media (jejaring sosial) u/ menyampaikan materi secara kontinyu. 4% yang
lain menyatakan karena belajar melalui
forum yang terus terupdate. 18% menyatakan karena mempermudah proses komunikasi dan pertukaran informasi. 7% menyatakan
karena dapat membangkitkan minat belajar.
11% menyatakan karena strategi
pembelajaran yang baru melalui fb (facebook). Sementara 7% lainnya
menyatakan karena memenuhi karakteristik
inovasi.
Untuk jawaban
YES & NO, sebanyak 4% menjawab YES & NO karena YES: merupakan sesuatu yang baru dalam beajar,
No: Forum ini tidak dikembangkan secara
terencana dan mendalam serta tidak ada kontinuitas. Sementara itu 4% lainnya
menjawab YES & NO karena YES: Penggunaan
media belajar yang efisien, NO: ketiadaan
tools dan jaringan dapat membuat forum ini tidak terakses bagi sebagian orang.
C.
Pembahasan
Reigeluth (Lee & Reigeluth, 1994) memandang inovasi sebagai perubahan
yang mendalam dan kontinyu yang terjadi dalam dunia pendidikan. Misalnya tentang
restrukturisasi di tingkat sekolah. Restrukturisasi tersebut turut mendefinisikan apa yang
sebenarnya terjadi di dalam kelas, terutama dalam aspek bagaimana cara guru
mengajar, cara siswa belajar, dan cara guru mengevaluasi hasil belajar siswa. Selain
itu teknologi-teknologi komputer telah berhasil mengubah peran guru dari
pemberi informasi ke peran fasilitator, konselor, advisor, pembimbing, pelatih,
mentor, co-learner, sumber dan pengelola teknologi, dan mediator bagi para
peserta didiknya.
Roger (2003) mendeskripsikan inovasi sebagai berikut, an innovation is an idea, practice, or
project that is perceived as new by an individual or other unit of adoption.
Menurutnya, lima atribut atau karakteristik yang wajib ada pada inovasi adalah relative
advantages, compability, complexity, triability dan observability. Ia juga mengemukakan
tentang beberapa elemen dari difusi inovasi, yaitu inovasi, saluran komunikasi, waktu, dan sistem
sosial. Meski latar belakang Roger adalah seorang sosiolog, tapi teori-teorinya
tentang inovasi dipakai secara umum.
Sementara itu mengenai Forum
Group Discussion tidak banyak yang bisa dipaparkan. Tentu saja forum
diskusi tersebut merupakan bagian atribut dari jejaring sosial facebook. Tentang
persepsi, persepsi merupakan proses penilaian seseorang terhadap obyek tertentu.
Misalnya seperti persepsi mahasiswa terhadap Forum Group Discussion pada MK DIP.
Kembali pada hasil survei, pada grafik lingkaran paling awal di
atas tentang respon mahasiswa terhadap pertanyaan survei, terlihat bahwa jumlah
mahasiswa yang menjawab survei sebanyak 74% sementara sisanya 26% merupakan
mahasiswa yang tidak menjawab. Setelah pertanyaan survei dilempar, mayoritas
mahasiswa menjawab, sementara sisanya tidak
menjawab. Tidak menjawab di sini berarti tidak ikut berpartisipasi dalam
menjawab/merespon pertanyaan survei. Secara kasat mata, tingkat partisipasi
mahasiswa dalam mengikuti survei cukup tinggi, lebih dari 50% jumlah populasi
kelas reguler pada MK DIP.
Pada data klasifikasi jawaban mahasiswa, didapatkan hasil sebagai
berikut: mahasiswa yang menjawab YES
untuk jawaban survei sebanyak 68%. Sebanyak 5,30% mahasiswa menjawab YES dan NO. Mahasiswa yang
menjawab NO adalah 0%. Di sisi lain, ada 26% mahasiswa yang Tidak Menjawab.
Ternyata mayoritas mahasiswa menyuarakan bahwa Forum Group Discussion MK DIP merupakan
suatu inovasi. Tentang alasan mengapa mahasiswa menyebutnya inovasi, akan terjawab
pada data berikutnya. Tidak ada mahasiswa yang 100% pure menyebut Forum Group
Discussion sebagai bukan inovasi. Sementara itu ada sedikit sekali
mahasiswa yang menjawab bahwa Forum Group
Discussion bisa Iya dan Tidak disebut
sebagai inovasi. Tentu mahasiswa tersebut mempunyai alasan tersendiri
menurut pengalamannya selama ini mempelajari konsep inovasi.
Data hasil
survei terakhir merupakan alasan jawaban mahasiswa terhadap pertanyaan survei. Untuk
yang menjawab YES, sebanyak 21% orang menyatakan Forum Group Discussion MK DIP merupakan inovasi karena cara yang baru dan inovatif dan menyenangkan
untuk belajar. 21% yang lain menyatakan karena penggunaan media pembelajaran yang efisien. 4% menyatakan karena penggunaan media (jejaring sosial) u/
menyampaikan materi secara kontinyu. 4% yang lain menyatakan karena belajar melalui forum yang terus terupdate.
18% menyatakan karena mempermudah proses
komunikasi dan pertukaran informasi. 7% menyatakan karena dapat membangkitkan minat belajar. 11% menyatakan
karena strategi pembelajaran yang baru
melalui fb (facebook). Sementara 7% lainnya menyatakan karena memenuhi karakteristik inovasi.
Untuk jawaban
YES & NO, sebanyak 4% menjawab YES & NO karena YES: merupakan sesuatu yang baru dalam beajar,
No: Forum ini tidak dikembangkan secara
terencana dan mendalam serta tidak ada kontinuitas. Sementara itu 4% lainnya
menjawab YES & NO karena YES: Penggunaan
media belajar yang efisien, NO: ketiadaan
tools dan jaringan dapat membuat forum ini tidak terakses bagi sebagian orang.
Pada kubu
mahasiswa yang menjawab YES (yang berarti Forum
Group Discussion merupakan inovasi menurut mahasiswa tersebut), dapat
diidentifikasi berbagai alasannya sebagai berikut: 1) cara yang baru dan inovatif dan menyenangkan untuk belajar. 2) penggunaan media pembelajaran yang efisien.
3) penggunaan media (jejaring sosial) u/
menyampaikan materi secara kontinyu. 4) belajar
melalui forum yang terus terupdate. 5) mempermudah
proses komunikasi dan pertukaran informasi. 6) dapat membangkitkan minat belajar. 7) strategi pembelajaran yang baru melalui fb (facebook). 8) memenuhi
karakteristik inovasi.
Alasan-alasan jawaban
mahasiswa tersebut jika dibandingkan dengan teori inovasi menurut Roger dan
Reigeluth, memang menyerupai konsep yang diutarakan dua praktisi tersebut. Bila
harus diidentifikasikan lagi, alasan yang merujuk pada teori inovasi Roger adalah
alasan nomor 1, 8, 5. Sementara alasan yang merujuk pada teori Inovasi menurut
Reigeluth adalah alasan nomor 2, 3, 4, 6, 7.
Sementara pada
kubu YES & NO alasannya adalah sebagai berikut: 1) YES: merupakan sesuatu yang baru dalam beajar,
No: Forum ini tidak dikembangkan secara
terencana dan mendalam serta tidak ada kontinuitas. 2) YES: Penggunaan media belajar yang efisien,
NO: ketiadaan tools dan jaringan dapat
membuat forum ini tidak terakses bagi sebagian orang.
Pada kubu YES
dan NO, mahasiswa memang menganggap bahwa Forum
Group Discussion bisa saja merupakan inovasi. Tetapi ternyata ada hal-hal
tertentu yang membuat Forum Group
Discussion bukanlah sebuah inovasi secara utuh. Hal ini terlihat dari
alasan Forum ini tidak dikembangkan
secara terencana dan mendalam serta tidak ada kontinuitas & ketiadaan tools dan jaringan dapat membuat
forum ini tidak terakses bagi sebagian orang. Alasan Forum ini tidak dikembangkan secara terencana dan mendalam serta tidak
ada kontinuitas menurut mahasiswa ini membuat inovasi forum diskusi tidak
sesuai dengan teori inovasi menurut Reigeluth. Pada alasan ketiadaan tools dan jaringan dapat membuat forum ini tidak terakses
bagi sebagian orang menjelaskan bahwa dalam Forum Group Discussion tidak memenuhi aspek complexity yang
merupakan atribut dari inovasi. Rogers (2003) mendefinisikan complexity sebagai
“the degree to which an innovation is perceived as relatively difficult to understand
and use”. Forum Group Discussion
memang mudah dan cukup sederhana untuk dimengerti. Setiap orang yang punya akun facebook pasti
bisa menggunakannya. Akan tetapi akan sulit digunakan jika ada sukar digunakan
jika terdapat rintangan dalam menggunakannya. Ketiadaan tools yang sesuai,
serta jaringan internet untuk mengaksesnya membuat Forum Group Discussion relatif tidak bisa dimanfaatkan secara
maksimal oleh seluruh mahasiswa.
D.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan, penulis dapat mengemukakan beberapa
simpulan sebagai berikut. Pertama,
tingkat partisipasi mahasiswa dalam survei cukup tinggi. Hal ini karena
mayoritas mahasiswa merespon pertanyaan survei. Kedua, meski ada minoritas mahasiswa yang beranggapan Forum Group Discussion bukanlah suatu
inovasi, mayoritas mahasiswa memersepsikan Forum
Group Discussion pada MK DIP sebagai sebuah inovasi. Alasan yang dikemukakan
terhadap hal ini bermacam-macam, tetapi tidak jauh dari teori-teori inovasi
yang dikemukakan oleh Roger dan Reigeluth. Tentunya hal tersebut sesuai dengan
pengalaman belajar mahasiswa selama mengikuti MK DIP.
Sedangkan saran-saran yang dapat penulis sampaikan adalah: pertama, mahasiswa agar senantiasa aktif
mengikuti Forum Group Discussion. Jumlah
partisipan survei yang hanya 70an persen masih kalah dari jumlah partisipasi
mata kuliah lain yang hampir mencapai 90an persen, dengan jumlah mahasiswa yang
lebih banyak pula. Kedua, Forum Group Discussion agar terus
berlanjut meski kuliah sudah selesai. Pertukaran informasi mengenai inovasi
dalam pendidikan bisa terus bersemi di forum ini. Ketiga, mahasiswa dalam mengikuti diskusi hendaknya mencari
literatur yang lebih banyak serta mengkajinya lebih dalam sehingga tidak akan
terjadi kopasus dan komentar yang shallow.
Keempat, jika terdapat
keterbatasan-keterbatasan dalam mengakses forum diskusi, jangan malu-malu
meminta bantuan teman atau orang sekitar untuk memanfaatkan (menumpang pakai) tools
dan fasilitas akses internet.
Daftar Pustaka
Kurniawan, R. (2009). Berjualan di Facebook untuk Orang Awam. Palembang: Maxikom
Sahin, I. (2006).
Detailed Review Of Rogers’ Diffusion Of
Innovations Theory And Educational Technology-Related Studies Based On Rogers’ Theory.
The Turkish Online Journal of Educational Technology – TOJET April 2006 ISSN:
1303-6521 volume 5 Issue 2 Article 3
Wardhani, D. P.
Dkk. (2010). Metode Penulisan Survey. Diakses pada tgl 05 maret 2012 dari
elisa1.ugm. ac.id/files/sylvi_dewajani/.../MPS%20KELOMPOK.docx
_______
Pengertian Persepsi. Diakses pada tgl 5 Maret 2012 dari www.infoskripsi.com/ Article/ Pengertian-Persepsi.html
Affandi, A. (2011).
Metode Penulisan, Jenis Penulisan, dan
Data Penulisan. diakses pada 10 Maret 2012 dari www.merahhitam.com/ metode-penulisan-jenis-dan-data.html
0 komentar:
Posting Komentar