This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

Laman

The Weakness Points of The Vintage Media Research

Things I think what’s the weakness points of the vintage media research:
1. Penelitian media zaman dulu paradigmanya positivistik. Karena penelitian dengan pendekatan positivistik dinilai tidak memuaskan, maka saat ini penelitiannya menggunakan pendekatan pascapositivistik.
2. Media dipercaya dapat mengubah perilaku manusia, yang diilhami dari teori behavioristik. Manusia sebagai pembelajar dianggap sebagai mahluk pasif yang hanya perlu memberikan respon terhadap pesan yang diterima melalui media (misal, melalui radio). Padahal manusia itu termasuk makhluk yang berfikir. Mendengar atau melihat pesan saja secara pasif melalui media tidak cukup untuk membuat orang belajar, apalagi berubah perilakunya.
3. Media dipercaya dapat meningkatkan hasil belajar pembelajar. Padahal hasil belajar yang dicapai sangat bergantung pada pembelajar. Actually, learning achievement juga dipengaruhi bukan saja oleh media, tetapi oleh variable-variabel yang lain. Sebagai contoh, sebagus apapun pesan dan media yang digunakan, jika pembelajar tidak punya willingness untuk belajar, maka hasil belajarnya tidak akan memuaskan.
4. Pada studi comparative media, penelitian mencoba memperbandingkan media 1 dengan media 2 (media yang lainnya) dalam kaitan meningkatkan hasil belajar. Akan tetapi hasil penelitian tentang perbandingan media tidaklah konsisten (hasilnya tidak bisa digeneralisasikan). Hasil perbandingan antara media 1 & 2, terhadap hasil belajar pada mata pelajaran X, belum tentu sama pada hasil belajar mata pelajaran Y. Padahal, maksudnya sih untuk mencari media mana yang lebih baik yang bisa digunakan untuk mengajar mata pelajaran yang bermacam-macam.
5. Penelitian berfokus ‘tentang media’ bukan ‘dengan media’. Tentang media maksudnya meneliti media apa yang bisa digunakan untuk belajar. Misalnya peneltian tentang keefektifan penggunaan televisi dalam pendidikan. Sementara penelitian tentang ‘dengan media’ mencoba mengkaji kalau belajar tentang matpel X dengan menggunakan media Y bagaimana jadinya, hingga didapatkan kesimpulan, misalnya belajar tentang matpel X dengan media Y dapat meningkatkan hasil belajar. Sementara jika belajar tentang matpel X dengan menggunakan media Z, hasil belajar yang didapat tidak memuaskan, dsb.
6. Penelitian belum mengindahkan kemungkinan bahwa input yang berbeda akan menghasilkan output yang berbeda pula meski lingkungan belajar atau media yang digunakan sama. Misalnya tidak akan sama hasil resume tentang 1 video yang sama ditayangkan oleh TV yang sama, dari pembelajar yang punya kemampuan verbal dan keterampilan menulis yang berbeda.
7. Penelitian belum memfokuskan pada attitude orang/pembelajar terhadap media. Maksudnya, anggapan/sikap orang terhadap suatu media. Pembelajar X mungkin menganggap Komputer Cuma alat untuk mengerjakan tugas-tugas pemroses kata saja, seperti mengetik. Sementara pembelajar Y menganggap Komputer sebagai media hiburan untuk menonton video atau main game.
Yeah, begitulah menurut saya. Kalo ada pendapat yang keliru, tolong teman-teman memberikan masukan agar saya tidak tersesat.



*notes: i don't own those tube pics. courtesy was from baselineintel.com

0 komentar: