This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

Laman

Harapan adalah Milik Anda

Apa itu harapan? Apa harapan terbesar manusia seperti anda? Bermilyar-milyar orang yag pernah hidup di bumi tanpa kecuali pasti mempunyai harapan. Entah itu terkabul atau tidak. Yang jelas, jika anda merasa menjadi manusia normal, harapan itu pasti ada. Sedikitnya merupakan perpanjangan dari mimpi yang tak tercapai.
Saya sendiripun dengan lugunya punya harapan yang mungkin tak jauh berbeda dengan orang kebanyakan. Harapan yang standar, angan-angan yang dapat divisualisasikan dengan mudah. Karena, harapan itu akan lebih mudah dimengerti bila sudah terwujud.
Namun, sadarkah bahwa sebenarnya harapan anda dikontrol oleh tangan-tangan tak terlihat? Meski anda menyangkal dalam diri bahwa harapan anda adalah milik pribadi seutuhnya, justru harapan anda merupakan cerminan dari harapan di luar anda. Anda berharap jadi orang sukses, mungkin dari segi materi. Maka pertanyaannya: Mengapa anda berharap ingin jadi orang sukses secara materi? Apakah anda ingin membahagiakan orang tua? Apakah anda ingin terlihat seperti ‘orang kaya’ di mata masyarakat? Apakah anda ingin dipandang hebat oleh rival maupun kolega? Apa anda ingin menjadi orang yang bisa diandalkan oleh pasangan hidup? Atau…?
Sesungguhnya yang terjadi adalah harapan anda merupakan lalat yang terjerat dalam jarring harapan masyarakat sosial sekitar anda. Hal ini perlahan akan menjerumuskan anda pada suatu lubang tak berdasar yang kadang orang tidak bisa luput daripadanya, yaitu lubang sampah masyarakat, kekecewaan. Saat harapan anda tak tercapai, masyarakat sedikitnya tidak akan mencap anda seorang yang gagal dan pesakitan (meskipun sebenarnya iya). Anda sendiri yang menjudge apakah anda berhasil di mata mereka atau malah menjadi pecundang yang kemudian melarikan diri dan menganggap diri sendiri useless.
Saya selalu menyesalkan jika ada pendapat yang mengungkapkan bahwa orang yang tidak berguna adalah sampah masyarakat. Seperti apa ‘kebergunaan’ seseorang dalam masyarakat? Bagaimana anda dapat menghitung ‘nilai guna’ seseorang di mata masyarakat? Bagaimana anda mengidentifikasikan seseorang itu adalah ‘sampah’? Jika saya beranalogi seperti ini: Koruptor adalah tidak berguna = sampah. Maka konklusinya adalah pejabat daerah adalah sampah masyarakat karena tidak berguna (disebabkan telah melakukan korupsi). Adakah yang berani berseru di depan khalayak dan pejabat bahwa pejabat itu adalah sampah masyarakat? Saya rasa tidak.
Menurut hemat saya, orang itu selalu akan berguna jika ia berguna minimal bagi dirinya sendiri. Ia bisa mengurus dirinya sendiri, menjaga diri, dan melakukan hal-hal lain secara mandiri tanpa bantuan orang lain. Anda harusnya dapat membandingkan, apakah sama antara orang waras dengan orang yang berpenyakit jiwa?
Saya tidak ingin berkata bahwa punya harapan standar ‘seperti itu’ adalah hal yang salah. Saya juga tidak akan menyalahkan anda jika ternyata harapan anda adalah menjadi dokter bedah berlisensi internasional karena orang tua atau pacar anda menginginkan anda menjadi dokter bedah ekspert. Saya hanya ingin memberi sedikit pencerahan bahwa anda adalah human being. Homo Sapien yang diangap dapat menimbang segala segala sesuatunya dengan baik, kecuali jika anda terkena demensia akut. Anda adalah manusia bebas, sebebas anda memilih warna celana dalam, tanpa intervensi pacar atau ibu anda. Anda hanya perlu mengetuk pintu bawah sadar anda dan tanyakan apa keinginan terdalam anda selama masih eksis di bumi.
Punya harapan yang berbalik 180 derajat dari orang kebanyakan, atau bahkan harapan orang tua, adalah hal yang normal. Tinggal nanti, bagaimana anda mewujudkan harapan, atau mendiamkan harapan itu.
Harapan yang terpendam, apalagi yang bertentangan dengan harapan sosial di sekeliling anda, mau tidak mau akan membuat anda tertekan. Dalam Teori Perkembangan, jika anda berlaku tidak sesuai harapan masyarakat, maka anda tak ubahnya orang yang tersesat di wilayah mereka. Mereka akan berkata: Apa yang sedang anda lakukan disini? Sebaiknya anda menyingkir dari jalan kami karena anda tidak sesuai dengan ekspektasi kami.
Jika anda bukan seorang yang kuat untuk mempertahankan harapan anda, maka disana hanya aka nada dua jalan. Bunuh diri mempertahankan prinsip atau menggelincirkan diri dalam lautan harapan standar masyarakat. Meski seandainya anda membaurkan harapan anda dengan harapan masyarakat pada umumnya, rasa kecewa itu pasti akan ada. Separuh jiwa anda tenggelam dalam penyesalan karena tak mampu mewujudkan harapan anda pribadi. Anda terlalu pengecut untuk melawan arus.
Segala sesuatu, anda sudah tahu, pasti ada implikasinya. Begitu juga dengan harapan. Harapan anda yang lurus sesuai arus mungkin tak akan mengalami hambatan berarti karena bisanya semua sudah terplot rapi. Harapan pribadi hanya anda yang dapat menentukan jalannya. Baik buruknya tergantung anda yang menentukan.
Jadi, apa harapan anda?

0 komentar: