A.
Pendahuluan
Facebook
yang dimiliki Facebook, Inc. merupakan salah satu penemuan fenomenal di abad
dua satu setelah meroketnya popularitas youtube. Facebook merupakan situs web
sekaligus jejaring sosial (social network)
dimana penggunanya dapat menjalin pertemanan, membuat microblog dengan menulis komentar-komentar di wall dan notes, serta
membuat jaringan secara lokal maupun internasional. Jika Nokia terkenal
mempunyai tagline “connecting people”,
maka facebook menyatakan diri bahwa “facebook
membantu Anda terhubung dan berbagi dengan orang-orang dalam kehidupan Anda”
yang tertulis pada halaman awal situs.
Kemunculan
Facebook pada tahun 2004 dan meroket tajam pada 2006 sebagai layanan jejaring
sosial (juga situs web) dengan cepat menggeser kedudukan Friendster yang tengah
populer. Saat ini, Facebook Merupakan saingan berat MySpace. Menurut
penelitian, pada Januari 2011 Facebook memiliki lebih dari 600 juta pengguna
aktif. Diperkirakan ratusan juta orang online setiap harinya menggunakan akun
facebook.
Meski
saat ini muncul jejaring sosial populer baru, Twitter, itu tetap tidak membuat
orang-orang meninggalkan facebook. Ada berbagai alasan untuk tetap menggunakan
facebook sebagai jejaring sosial mereka. Berikut ini merupakan alasan mengapa
orang menggunakan facebook menurut Kurniawan (2009): 1) Populer. Karena efek
halo yang ditimbulkan oleh kemunculan jejaring baru yang dianggap user friendly, keren, terutama baru,
pengguna facebook bertambah banyak. Bagaimanapun, manusia selalu dipenuhi
hasrat untuk mencoba hal baru dan tren baru. 2) Network, 3) Simple (user friendly dan interface sederhana), 4) Canggih, 5) Group (fasilitas untuk membuat grup/forum), 6) Photo Album, 7) Wall Facebook,
8) Event, 9) Mobile Access, 10) Mobile
Browsing, 11) Selling, 12) Games, 13) Chatting, serta 14) Widget.
Facebook
punya sisi baik yang bisa dieksplorasi oleh akademisi. Fasilitas Group misalnya, sebagai tempat berbagi
informasi dan diskusi ini telah dipertimbangkan sebagai sarana pembelajaran di
luar kelas. Forum diskusi melalui Group
menjadi salah satu elemen strategi pembelajaran. Bagaimanapun, di mata teknolog pendidikan
facebook sebagai produk teknologi masa kini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan
pembelajaran.
Sebagaimana
diketahui, Forum Group Discussion di
Facebook merupakan hal yang baru diterapkan pada mata kuliah jurusan, khususnya
mk KSHP. Saat awal-awal pelaksanaan diskusi online facebook, semua mahasiswa
terlihat antusias menghadiri forum diskusi dengan tingginya tingkat partisipasi
yang dilihat dari jumlah komentar mahasiswa. Saat dosen melemparkan pertanyaan/topik
pembahasan, tanpa menunggu lama mahasiswa langsung merespon. Meski komentarnya
dicurigai banyak yang kopasus. Tapi
setidaknya mahasiswa sudah meluangkan waktu dan effort untuk melakukan diskusi di Facebook.
Dengan
berjalannya waktu,perjalanan forum diskusi di Facebook tak semulus yang
diharapkan. Berbagai kendala menjadi friksi yang mengganggu keberlangsungan
forum. Dari awal diskusi, memang ada saja mahasiswa yang tidak bepartisipasi
meski hanya sekedar berkomentar. Mahasiswa yang memberi komentar pun banyak
yang terlambat. Hal ini selain dikeluhkan oleh dosen juga dikeluhkan mahasiswa
sendiri. Dosen mungkin menganggap mahasiswanya kurang serius mengikuti alur
forum. Sementara di sisi lain mahasiswa mengeluh tentang kesulitan mengikuti
forum diskusi setiap saat. Entah itu karena ketiadaan akses, terbatasnya kuota,
maupun kendala lain. Karena itu tak heran jka muncul isu bahwa forum diskusi
ini akan diberhentikan.
Menyadari
masalah tersebut mengganggu jalannya stabilitas pembelajaran mata kuliah KSHP,
maka peneliti berusaha menggali akar permasalahannya untuk kemudian memberikan
alternatif pemecahan masalah. Untuk itu peneliti berupaya meneliti persepsi
mahasiswa mengenai facebook’s forum group
discussion pada MK KSHP tersebut. Bagaiman sesungguhnya pendapat mereka
tentang facebook’s forum group discussion? Apakah memang
benar mahasiswa menginginkan forum diberhentikan?
Demi
menyelidiki hal tersebut maka peneliti menggunakan metode survei. Metode
penelitian survei adalah salah satu tehnik penelitian dengan mengumpulkan
informasi pada individu (karakteristik/perilaku, sikap/pendapat) dari
sekelompok responden yang representatif dalam suatu populasi. Tujuan survei
sendiri adalah untuk mengakses dan mendeskripsikan pikiran, pendapat, dan
perasaan orang dan menghasilkan deskripsi. Karena itu survei kali ini merupakan
survei deskriptif, yaitu proses pemecahan masalah yang diselidiki dengan
melukiskan atau menggambarkan keadaan subyek dan obyek penelitian saat sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya. Survei ini sendiri
dilakukan melalui metode Internet interview. Dengan internet review ini
peneliti memberikan pertanyaan kuesioner secara online untuk meraih respon
secara online pula dari responden.
Karena
penelitian ini berkenaan dengan persepsi mahasiswa prodi Teknologi Pendidikan
pengikut mata kuliah KSHP, maka populasi responden dari penelitian ini
merupakan mahasiswa yang mengikuti MK KSHP. Sementara itu untuk sampel
responden peneliti memutuskan kelas
reguler sebagai sampel responden yang berjumlah 34 orang.
B. Hasil
Setelah survei
dilakukan, peneliti menampilkan hasil peneltian dalam bentuk tabel, grafik
batang serta grafik lingkaran. Berikut merupakan hasil penelitian.
Tabel 1. Jumlah Partisipasi Mahasiswa dalam
Survei
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dari 34 mahasiswa sebagai responden, 30
orang mahasiswa turut berpartisipasi menjawab pertanyaan survei di internet.
Sementara itu 4 orang lainnya tidak memberi respon apapun terhadap pertanyaan
survei yang dilemparkan.
Grafik 1. Jumlah Partisipasi Mahasiswa dalam
Survei
Grafik di atas merupakan ilustrasi
jumlah mahasiswa yang menjawab dan tidak menjawab survei secara kuantitas.
Sementara itu pada grafik pie di bawah merupakan ilustrasi ilustrasi jumlah
mahasiswa yang menjawab dan tidak menjawab survei dalam bentuk persentase. Mahasiswa sebanyak 88% menjawab survei sementara sisanya, 12% tidak
menjawab/tidak memberi respon.
Grafik 2. Jumlah Partisipasi Mahasiswa dalam
Survei
Tabel
2. Jawaban Responden Mengenai Facebook’s Forum Group Discussion
Pada
tabel di atas diketahui bahwa 18 orang responden berpendapat bahwa facebook sebagai
jejaring sosial mempunyai nilai manfaat
(diantaranya forum diskusi). Enam orang responden lain menyatakan forum diskusi
di facebook memudahkan pembahasan materi dan diskusi sementara enam orang
lainnya menyebutkan bahwa penggunaan forum diskusi di Facebook belum optimal.
Grafik 3. Jawaban Responden Mengenai
Facebook’s Forum Group Discussion
Grafik
pie / diagram lingkaran di atas mengilustrasikan jawaban responden mengenai facebook’s forum group discussion dalam
bentuk persentase. 60% responden menjawab facebook mempunyai nilai manfaat (diantaranya forum diskusi). 20% responden menjawab forum diskusi di facebook memudahkan pembahasan materi dan diskusi. sementara itu 20% responden menjawab penggunaan forum diskusi di belum optimal.
Tabel 3. Saran Mahasiswa terhadap Facebook’s Forum
Group Discussion KSHP
Tabel 3 berisi klasifikasi
saran-saran responden terhadap facebook’s forum group discussion pada MK KSHP.
Tiga orang menyarankan bahwa forum diskusi grup sebaiknya dihentikan sementara
waktu. Delapan orang menyarankan agar forum diskusi grup tetap dilanjutkan
seperti biasa. Sementara itu 19 orang responden menyarankan forum ini
dilanjutkan dengan mempertimbangkan penjadwalan waktu diskusi online.
Grafik 4. Saran Mahasiswa terhadap Facebook’s
Forum Group Discussion KSHP
Dari grafik di atas
terlihat bahwa tiga orang menyarankan forum untuk dihentikan
dan delapan orang lainnya menyarankan forum tetap dialnjutkan seperti biasa.
Selain itu, 19 orang responden menyarankan forum tetap berlanjut dengan jadwal.
Grafik di bawah
merupakan ilustrasi saran responden untuk facebook’s forum
group discussion dalam bentuk persentase. Sebanyak 63% responden menyarankan
forum berlanjut dengan jadwal diskusi, 27% menyarankan forum berlanjut seperti
biasa sementara 10% responden menyarankan forum dihentikan.
Grafik 5. Saran Mahasiswa terhadap Forum Group
Discussion KSHP
C.
Pembahasan
Sebelum
membahas lebih dalam tentang data-data hasil penelitian, peneliti akan
menjelaskan tentang hakikat persepsi serta forum diskusi. Ulasan lebih tentang
facebook sendiri peneliti anggap terlalu jamak, karena itu dalam bab ini tidak
dijelaskan lebih detail. Ada begitu banyak definisi serta pendapat tentang
persepsi. Hal tersebut bergantung pada bidang para pakar yang mengutarakan
teori tentang persepsi tersebut. Persepsi menurut pakar psikologi mungkin
berbeda dengan persepsi yang dikemukakan pakar komunikasi dan seni. Hal yang
mungkinpaling khas dari teori persepsi adalah adanya teori Gestalt yang
terkenal.
Dalam
konteks penelitian ini, teori persepsi yang diambil adalah menurut Desirato
(1976). Persepsi merupakan pengalaman
tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan
menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Menurutnya, menafsirkan makna
informasi tidak hanya melibatkan sensasi,tetapi juga atensi, ekspektasi,
motivasi dan memori. Menurut Rakhmat (2005:2005) Persepsi pada manusia bukan
sekedar rekaman peristiwa atau objek. Pengaruh kebutuhan, kesiapan mental,
suasana emosional, dan latar belakang budaya, menentukan interpretasi kita pada
sensasi. Proses subjektif yang secara aktif menafsirkan stimuli, disebut Fritz
Heider sebagai constructive process.
Proses ini meliputi faktor biologis dan sosiologis individu pelaku persepsi.
Pendapat lain dari Gordon E. Allport (1955),menyebutkan bahwa percept adalah
pengalaman fenomenologis tentang objek, yakni bagaimana objek atau situasi itu
tampak pada pelaku persepsi. Dengan demikian secara singkat dapat dikatakan
bahwa persepsi adalah proses penilaian seseorang terhadap obyek
tertentu.
Rahmat
(2005) mengemukakan tentang pengelompokkan persepsi, yaitu persepsi interpersonal dan persepsi
objek. Pada persepsi objek, objek dari persepsi adalah selain manusia. Dalam
persepsi objek, manusia hanya menanggapi
sifat-sifat luar objek itu, tidak meneliti sifat-sifat batiniah objek tersebut.
Sementara pada persepsi interpersonal, manusia mencoba memahami apa yang tidak
tampak pada alat indra. Manusia tidak hanya melihat perilakunya, tetapi juga
melihat mengapa ia berperilaku seperti itu.Manusia mencoba memahami bukan saja
tindakan, tetapi juga motif tindakan itu. Sebagai analogi, dalam penelitian ini
peneliti melakukan apa yang disebut persepsi interpersonal. Peneliti ingin
memahami pemikiran (sesuatu yang tidak tampak) serta perilaku mahasiswa kelas
reguler terhadap facebook’s forum group
discussion dalam MK KSHP. Sedangkan persepsi objek adalah persepsi
mahasiswa sendiri terhadap facebook’s
forum group discussion.
Mengenai
forum diskusi, forum menurut adalah waktu tanya jawab yang terjadi setelah
diskusi terbuka, misalnya simposium (Cragan dan Wright, 1980). Sementara itu
diskusi dalam KBBI disebut sebagai pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran
mengenai suatu masalah. Dengan demikian, forum diskusi dapat dikatakan sebagai
waktu tanya jawab pada suatu pertemuan dalam upaya bertukar pikiran mengenai
suatu masalah. Jika itu facebook’s forum
group discussion, maka forum diskusi (yang dilakukan secara terbatas oleh
anggota grup) tersebut terjadi dalam
jejaring sosial facebook.
Kembali ke
data hasil penelitian, pada data pertama tentang jumlah mahasiswa/ responden
yang berpartisipasi dalam survei peneliti menemukan hasil seperti berikut. Sebanyak
88% mahasiswa kelas reguler menjawab survei.
Sementara itu sisanya, sebanyak 12% responden tidak menjawab/tidak
memberi respon.
Melihat
perbandingan jumlah antara mahasiswa yang menjawab dan tidak menjawab, terdapat
perbedaan kuantitas yang cukup signifikan. Banyaknya respon dapat
diinterpretasikan sebagai bentuk aktifitas positif yang dilakukan mahasiswa.
Mahasiswa yang menjawab punya inisiatif untuk merespon internet interview.
Seperti yang ungkapkan Jerome Bruner (Silberman, 2011:30), dalam sisi sosial
belajar terdapat kebutuhan mendalam manusia untuk merespon orang lain dan untuk
bekerja sama dengan mereka guna mencapai tujuan, yang disebut sebagai
resiprositas. Akan tetapi, pada kategori mahasiswa menjawab, belum terlihat
motif sesungguhnya dari respon mahasiswa. Hal ini akan dijelaskan pada poin
selanjutnya.
Di lain
pihak, adanya sejumlah kecil mahasiswa yang tidak menjawab menimbulkan
dugaan-dugaan tertentu. Alasan yang paling umum adalah terdapatnya hambatan
eksternal dan internal sehingga mahasiswa tidak turut berpartisipasi. Pada sisi
eksternal, hambatan yang berasal dari lingkungan besar kemungkinan terjadi.
Misalnya ketiadaan akses internet karena tidak punya PC pribadi, kuota habis,
warnet tutup, dan sebagainya yang berasal dari luar pribadi mahasiswa. Sisi
internal, mahasiswa termasuk mahasiswa yang malas sehingga enggan mengikuti
forum meski punya kesempatan mengakses facebook. Faktor lainnya adalah
mahasiswa mengalami kelelahan mental dan tidak tertarik sama sekali mengikuti
forum. Hal ini bisa disebabkan ia sering membuka facebook, chatting secara
berlebihan hingga bosan, atau jenuh dengan adanya forum diskusi online karena
sebelumnya pernah mengikuti forum serupa di mata kuliah atau subjek lain.
Pada
data selanjutnya mengenai pendapat responden terhadap facebook’s forum group discussion, peneliti mendapatkan 60% orang
responden berpendapat bahwa facebook sebagai jejaring sosial mempunyai nilai manfaat (diantaranya sebagai forum
diskusi). Sebanyak 20% responden lain menyatakan forum diskusi di facebook
memudahkan pembahasan materi dan diskusi. Sementara itu 20% lainnya menyebutkan
bahwa penggunaan forum diskusi di Facebook belum optimal.
Adanya
pendapat dari mayoritas responden tentang facebook yang mempunyai nilai tambah,
membuktikan bahwa responden mengetahui seluk-beluk facebook dan menikmati
layanan facebook yang menyenangkan baginya. Forum
group discussion sebagai atribut dari facebook, sudah tentu dirasa
bermanfaat bagi para responden ini. Karena itu responden menyatakan bahwa
facebook yang di dalamnya terdapat forum diskusi bermanfaat bagi responden.
Responden
lain sebanyak 20%, menyatakan forum diskusi di facebook memudahkan pembahasan materi dan diskusi.
Tentunya pembahasan materi dan diskusi pada mata kuliah KSHP. Pendapat positif
ini lebih spesifik dibandingkan pendapat sebelumnya. Sesuai dengan pengertian
forum diskusi, facebook’s forum group
discussion merupakan wadah untuk bertukar pikiran, utamanya tentang materi
KSHP. Diskusi tidak hanya terjadi antara doses-mahasiswa, tetapi juga
antarmahasiswa. Bagaimanapun, ketika topik diskusi muncul mahasiswa dituntut
untuk memberikan respon berupa komentar yang reliable sesuai topik. Hal ini
sedikit banyak membuat mahasiswa dituntut aktif untuk belajar di luar kelas
(tentu karena forum diskusi terjadi di luar jam kuliah). Dengan begitu, ketika
belajar bersifat aktif, mahasiswa akan mengupayakan sesuatu. Mahasiswa
menginginkan jawaban atas topik pertanyaan dari dosen, membutuhkan informasi
untuk memecahkan masalah, atau mencari cara untuk mengerjakan tugas dari dosen.
Bagi sebagian mahasiswa, hal-hal seperti inilah yang membuat adrenalin terpacu
untuk ‘menyelesaikan masalah’ ataupun merasa exciting tentang hal baru yang akan mereka pelajari dan tunjukan
dalam forum diskusi.
Sementara
itu, 20% responden menyatakan bahwa penggunaan forum diskusi di Facebook belum
optimal. Pendapat responden tersebut sama sekali tidak bertentangan dengan
pendapat lainnya. Pendapat ini dapat diartikan sebagai bentuk protes atas
pelaksanaan facebook’s forum group
discussion mata kuliah KSHP. Responden bisa jadi mengakui bahwa facebook
dengan forum diskusinya sangat bermanfaat, apalagi dalam hal pembelajaran. Di
sisi lain responden melihat bahwa forum diskusi tidak berjalan seperti yang
diharapkan. Hal ini terlihat dari fakta bahwa masih ada mahasiswa yang tidak
berpartisipasi dalam forum. Selain itu, banyak komentar atau respon dari mahasiswa
yang tidak tepat waktu. Ketidak tepatan waktu ini tidak berarti bahwa mahasiswa
malas mengikuti forum, tetapi ada faktor eksternal yang menghambat. Faktor yang
paling jamak adalah ketiadaan device
dan jaringan. Alasan lain yang muncul adalah tidak adanya pemberitahuan kapan
diskusi dimulai dan kapan limit waktumemberikan komentar. Karena itu, gagasan
untuk membuat jadwal khusus forum diskusi mencuat dan mempengaruhi stabilitas
forum diskusi KSHP dari dalam. Tidak mengherankan jika kemudian dosen mengutamakan
wacana akan menutup forum diskusi jika hal itu benar merepresentasikan keinginan mahasiswa.
Terkait dengan data
sebelumnya, data terakhir berisi saran dari mahasiswa tentang wacana penutupan facebook’s
forum group discussion. Peneliti menemukan sebanyak 63% responden menginginkan forum
berlanjut dengan jadwal diskusi. Selain
itu, 27% responden menyarankan forum
berlanjut seperti biasa, dan 10%
responden lain menyarankan forum dihentikan.
Melalui
presentase saran-saran di atas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas mahasiswa
menginginkan forum diskusi berlanjut dengan pertimbangan forum diskusi
mempunyai jadwal khusus. Pendapat ini terkait dengan pendapat sebelumnya yaitu
tentang belum optimalnya pemanfaatan facebook’s
forum group discussion. Mahasiswa menginginkan suatu perubahan dalam forum
diskusi, yaitu adanya jadwal forum yang jelas dengan topik pertanyaan yang
diberitahukan sebelumnya. Dengan demikian pada saat forum berlangsung, mahasiswa sudah siap dengan komentar
pamungkas dan bekal materinya (hasil inquiry yang tidak mendadak dan kopasus) sekaligus lebih nyaman dalam
mengutarakan pemikiran. Hal ini bisa dinterpretasikan bahwa mahasiswa masih
mengharapkan forum diskusi berlanjut. Pendapat ini juga merepresentasikan
mayoritas tipe mahasiswa yang ingin segalanya serba teratur dan sistematis
terutama dalam hal pembelajaran.
Saran
selanjutnya, 27% responden menyarankan forum diskusi dilanjutkan seperti biasa.
Mahasiswa berpendapat bahwa tidak masalah jika forum diskusi terjadi secara
mendadak, dengan topik pertanyaan yang muncul tanpa diduga. Apapun yang
terjadi, forum tetap harus berjalan. Hal ini bisa terjadi jika mahasiswa
mempunyai device dan jaringan yang
mendukung (online 24 jam). Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa
mahasiswa berupaya keras agar bisa mengakses facebook dan grup KSHP,
bagaimanapun caranya. Seperti kata pepatah, tidak ada rotan akarpun jadi. Atau
mungkin berdasarkan prinsip mulia mahasiswa TP, yaitu memanfaatkan segala macam
sumber untuk memudahkan proses belajar (dirinya). Kemungkinan lain, bisa jadi
mahasiswa ini merupakan tipemahasiswa yang menyukai hal-hal yang spontan atau
kejutan sehingga membangkitkan rasa excitednya
terhadap mata kuliah KSHP.
Saran minor
tentang penutupan facebook’s forum group
discussion datang dari minoritas responden. Saran ini tidak bisa diabaikan
begitu saja. Bisa jadi mahasiswa yang menyarankan merasa kecewa dan melihat ada
kekurangan pada forum diskusi. Terlihat bahwa saran ini mungkin terkait dengan
pendapat pada data sebelumnya, yaitu pemanfaatan facebook’s forum group discussion belum optimal. Saran ini tidak
berarti mahasiswa tidak menyukai facebook’s
forum group discussion, atau mahasiswa punya kendala dalam mengikuti facebook’s forum group discussion. Bisa
jadi mahasiswa merasa bahwa forum diskusi ini tidak terlalu efektif dan efisien
serta tidak mengakomodasi kebutuhan belajar mahasiswa. Maka, diskusi di ruang
kuliah pada saat jam kuliah adalah lebih baik daripada diskusi di luar jam
kuliah, apalagi dengan cara online.
D.
Kesimpulan
Terkait
dengan persepsi responden, persepsi pada hakikatnya adalah proses
penilaian seseorang terhadap obyek tertentu. Karenanya, persepsi mahasiswa
prodi Teknologi Pendidikan kelas reguler terhadap facebook’s
forum group discussion MK KSHP merupakan
penilaian mahasiswa atas forum diskusi tersebut. Persepsi mahasiswa itu sendiri
terbentuk saat menggunakan facebook hingga menggunakan facebook’s forum group discussion pada MK KSHP.
Dari
pembahasan di atas peneliti dapat menyimpulkan beberapa hal. Pertama, mayoritas mahasiswa kelas reguler
mempunyai antusiasme tinggi dalam mengikuti facebook’s
forum group discussion MK KSHP. Hal ini terbukti dengan tingginya persentase
partisipasi mahasiswa dalam merespon survei yang berkenaan dengan facebook’s forum group discussion.
Selain itu, berbagai pendapat yang ada menunjukan itikad positif mahasiswa
terhadap keberadaan facebook’s forum
group discussion.
Kedua, Sebagian besar mahasiswa menganggap facebook’s forum
group discussion pada mata kuliah KSHP bukanlah sesuatu yang buruk. Forum diskusi
ini malah menjadi semacam ajang diskusi di luar kelas sebagai bagian dari
pembelajaran dan penambah wawasan. Lagi,
antusiasme mahasiswa dalam mengikuti forum diskusi terlihat dalam
pendapat-pendapat yang mengakui bahwa
keberadaan facebook’s forum group
discussion pada mata kuliah KSHP sangat bermanfaat dalam pembelajaran.
Ketiga, adanya
pendapat yang berasal dari minoritas mahasiswa menyarankan agar forum diskusi dihentikan atau dilakukan
penjadwalan waktu diskusi merupakan reaksi atas kendala-kendala yang terjadi
selama facebook’s forum group discussion MK KSHP berjalan. Akan tetapi, statistik menunjukan bahwa
meski terdapat kendala dalam pelaksanaan facebook’s forum group
discussion,
sebagaian besar mahasiswa mengharapkan forum diskusi pada MK KSHP terus
berlanjut.
Dalam penutup
ini, peneliti mengajukan beberapa saran sehubungan dengan hasil penelitian. Pertama,
dosen agar mempertimbangkan pendapat mahasiswa mengenai keberlangsungan facebook’s
forum group discussion berdasarkan hasil survei. Kedua, mahasiswa agar memanfaatkan facebook’s forum group discussion ini untuk menggali ilmu tentang KSHP. Ketiga, mahasiswa agar dapat mencari
solusi alternatif agar forum diskusi tetap berjalan dengan baik. Entah itu dalam facebook’s
forum group discussion maupun
forum lain. Bagaimanapun, tugas mulia dari mahasiswa TP adalah facilitating learning. Ketiga, perlu
diadakan kajian lebih lanjut mengenai penelitian tentang persepsi mahasiswa TP
terhadap facebook’s forum group
discussion. Boleh jadi dengan instrumen dan waktu penelitian yang berbeda
akan melahirkan hasil penelitian yang berbeda.
Bibliografi:
Kurniawan, R. (2009). Berjualan
di Facebook untuk Orang Awam. Palembang: Maxikom
Rakhmat, J. (2005). Psikologi
Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Silberman, M. L. (2011). Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. (Raisul Muttaqien, penerjemah). Edisi
Revisi. Bandung: Nusamedia
Wardhani, D. P. Dkk. (2010). Metode Penelitian Survey. Diakses
pada tgl 05 maret 2012 dari elisa1.ugm. ac.id/files/sylvi_dewajani/.../MPS%20KELOMPOK.docx
_______Youtube, Diakses pada
tgl 5 Maret 2012 dari http://id.wikipedia.org/wiki/YouTube
_______Facebook, Diakses pada tgl 5 Maret 2012 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Facebook
Diposting oleh
ZU_Cute
di
09.12