Tuhan berkata biarkan ia berlalu
Aku menyesal ia ada
Aku menyangkal kehidupannya
Tuhan benar, ia harus pergi
Di tengah denting gelas-gelas Kristal
Pada tumpukan piring-piring porselen retak
Cuma ada sekeping koin emas
Selebihnya adalah tebaran hitam perunggu
Daripadanya hanya sampah
Tuhan bilang tunggu padaku
Aku terus berjalan menyusuri rel kereta
Ditemani kaki telanjang
Sakitnya tertusuk kerikil tajam tak kuindahkan
Perihnya tergores beling tidak terasakan
Tuhan salah
Tuhan bilang jalan itu mendaki
Aku telah menjadi gila
Telah mengutuki diri karena impian yang semu
Aku merasa suci karena mereka menganggapku najis
Tuhan tertawa penuh kemenangan
0 komentar:
Posting Komentar