Apa yang dulu kita benci
Pada akhirnya nanti akan berbaik kita sukai.
Tetapi aku tidak benar-benar membenci
Apalagi menyukai sesuatu.
Semuanya serba relatif. Hampa. Semu.
Bukan benci
Tapi ketika melihatnya darah dalam jantung mendidih.
Bukan suka
Melainkan waktu mengingatnya membangiktkan hasrat untuk memiliki.
Ketika rasa suka itu menyublim
Sesuatu itu menjadi sampah
Saat rasa benci itu mengendap
Sesuatu itu menjadi seperti sebutir kotoran,
atau malah menjadi seekor lalat yang harus ditumpas habis sama sekali.
0 komentar:
Posting Komentar