This awesome blogger theme comes under a Creative Commons license. They are free of charge to use as a theme for your blog and you can make changes to the templates to suit your needs.
RSS

Laman

Kenek Metromini


 kemarin baru naik metromini jurusan kampung melayu-rawamangun (apa pulogadung y?). supirnya masih muda, kira-kira di kisaran umur 20an. tipe-tipe supir yang ugal-ugalan kalo di jalan. dan memang benar. jalur transjakarta aja diterobos. tapi metro yang saya tumpangi tidak sendirian menembus jalan busway :)
saya tidak akan membahas supir metromini itu lebh lanjut, karena yang menarik perhatian saya adalah keneknya. keneknya bukan artis, apalagi evan sanders, tidak pula ganteng. keneknya itu perempuan. penampilannya biasa saja seperti wanita biasa. pake kaus ketat, rambutnya diikat, tidak namak pula sifat tomboy. figurnya lumayan menarik lah. kulitnya hitam manis (sawo kematengan kali y?). berani bertaruh kalo kulitnya menghitam itu pasti gara-gara terpapar sinar matahari dalam waktu yang lama. karena jadi kenek yang tugasnya dan medan kerjanya seperti itu, ya jadinya agak dekil. coba kalo dia jadi kenek busway, pasti dari pagi sampai malam tetep cantik dan rapi.
anyway, bukan kali ini saja saya menemukan perempuan yang bekerja sebagai kenek (atau nyambi jadi kenek?). sebelumnya kenek perempuan yang saya temukan adalah ibu-ibu. yeah, dari body dan gesturenya ketahuan lah kalo dia sudah berkeluarga. nah, kenek perempuan yang saya temukan kemarin itu disinyalir masih singel. abis, badannya masih bagus sih. tapi, saya nggak peduli lho dia  single atau tidak. bukan selera saya sih.
yang ingin saya katakan adalah, salut buat perempuan itu mau capek-capek dan berdekil ria menjadi kenek metromini yang you know lah keadannya. jangan bayangkan berapa penghasilannya, tapi bayangkanlah keringat cucurannya selama beberapa rit. menurut saya, jadi kenek perempuan tetp lebih terhormat dari pada perempuan peminta-minta dan pengamen yang seringnya membawa bayi atau balita yang kita tidak tahu apakah itu balita sewaan atau asli anaknya. kesannya mereka menjual kesengsaraan balita yang dibawanya untuk menarik simpati orang-orang. padahal kan kasian, bayi-bayi atau balita yang disewa itu. fyi, untuk mengetahui apakah balita yang dibawa perempuan pengamen atau peminta-minta itu anaknya atau bukan, perhatikan sikap dan gesture si perempuan pada anaknya. insting seorang ibu tidak akan membiarkan anaknya terpapar matahari dan kepanasan, selalu memastikan kalo anak dalam gendongannya baik-baik saja, bisa menenangkan dengan lembut si balita kalo rewel, memberikan minuman yang layak bagi si balita (saya sering melihat para perempuan itu juga membawa botol susu yang berisi susu atau malah cuma air teh belaka). pokoknya bandingin aja sama ibu-ibu yang biasa ngegendong anaknya, pasti ada perbedaannya.
kadang saya juga bertanya, kok dia mau sih jadi kenek? tahu sendiri jakarta panas dan metromini tidak berAC. ada beberapa kemungkinan. 1. terdesak ekonomi, jadilah ia kenek metromini secara permanen. 2. cuma iseng nyambi jadi kenek sesekali buat cari tambahan uang atau pengen jalan-jalan aj :). 3. si supir metromini adalah pacarnya (atau mungkin suaminya?), jadi dia nggak rela cowoknya lirik-lirik penumpang cewek dan jadi keneknya buat ngawasin cowoknya yang supir metromini itu. makanya si kenek akan jealous pada penumpang cakep dan mungkin malah menarik sewa lebih mahal, hihi.

0 komentar: